MEMANFAATKAN MUSIK ASIK UNTUK MENGASIKAN SEPAK BOLA ANAK USIA DINI

Posted by khoiron h On Senin, 25 April 2011 0 komentar
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Program
Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “MEMANFAATKAN MUSIK ASIK UNTUK MENGASIKAN SEPAK BOLA ANAK USIA DINI” dengan baik. Tulisan ini disusun sebagai usulam PKM-GT
tahun 2010.
Selesainya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Bapak Saihudin selaku dosen pembimbing yang memberikan petunjuk pada penulis
2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dorongan secara moral maupun material
3. Seluruh fihak yang terlibat dan mendukung dalam proses ini yang tentunya tidak bisa penulis sebutkan stu persatu
Tentu saja penulis menyadari bahwa masih banyak kekuarangan atau kesalahan dalam penulisan karya ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk koreksi pada karya-karya penuis sealnjutnya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan sumbangan yang berharga bagi penulis dan pembaca.









Malang, 10 Oktober 2010








RINGKASAN
Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya. Hampir separuh pria penduduk bumi menyukainya sebagai olahraga yang di gemari. Indonesia adalah negara yang besar, tetapi sangat sulit mencari 11 orang yang berbakat untuk di jadikan pemain sepak bola yang handal sehingga mampu mengangkat prestasi Indonesia di kancah dunia.
Anak-anak adalah bibit calon penerus bangsa, pada merekalah kita sandarkan harapan untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Di Indonesia memang mulai di adakan pembibitan Olahraga pada anak usia dini termasuk Olahraga sepak bola. Tetapi banyak sekali masalah di dalam individu anak-anak tersebut, kebanyakan dari mereka merasakan kebosanan dalam berlatih dan latihan. Untuk menanggulani hal itu sebaiknya di masukan unsur musik dalam latihan tersebut, karena musik memiliki keunggulan dan pengaruk pada otak kiri maupun kanan. Musik dapat mengasikkan bila di dalamnya terkandung unsur keceriaan, musik dapat mengharukan jika tersimpan pesan melankolis di dalamnya. Music dapat membantu mengeluarkan emosi dan ekspresi. Jadi penyelipan music dalam latihan di maksudkan utuk lebih menarik perhatian anak-anak sehingga dapat menghilangan rasa jenuh dan bosan saat berlatih. Keberhasialan latihan sepakbola pada anak usia dini tidak hanya di ukur oleh prestasi atau tehnik sepak bola saja, tetapi juga karena motivasi dan rasa ingin belajar siswa yang menggebu-gebu dan rasa ingin terus belajar.






PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang luas yang besar dan sangat indah. Indonesia yang di juluki Zamrut katulistiwa ini memiliki kuantitas dan luas yang sangat besar bila di bandingkan dengan negara lain. Dari Sabang sampai Merauke berjajar ratusan pulau, ribuan gunung dan jutaan aliran sungai yang mengaliri Indonesia yang menjadikan negara ini sangat subur.
Indonesia adalah negara yang sedang berkembang kurang lebih 65 tahun sejak merdeka dari penjajahan Indonesia sudah cukup banyak berkembang di segala bidang termasuk pembangunan. Tetapi jika di bandingkan dengan negara yang pernah hancur gara gara perang sepertii Jepang Indonesia masih tertinggal jauh. Jepang pernah merasakan kehancuran saat Hiroshima dan Nagasaki di guncang bom oleh sekutu pada saat itu. Tetapi Jepang sudah bangkit sudah kembali pulih dan kini sudah menjadi negara yang di segani bukan hanya di Asia tetapi juga di Dunia.
Indonesia boleh di bilang cukup lamban dalam membenahi diri dan membangun diri kembali untuk lebih di segani oleh negara lain. Bukan hanya di bidang pembangunan atau pun kenegaraan tetapi dalam bidang olahraga pun Indonesia sudah tertinggal jauh.
Bidang olahraga bukanlah bidang yang dapat di remehkan. Bidang ini dapat menunmbuhkan rasa nasionalisme yang sangat tinggi dalam masyarakat. Coba kita tengok pada saat penyelenggaraan kejuaraan piala Thomas dan Uber Cup di Indonesia, banyak sekali warga masyarakat yang mendukung perjuangan Taufik hidayat dkk untuk memperoleh prestasi terbaik. Indonesia juga pernah merasakan efek positif dari olahraga, ketika Indonesia menjadi tuan rumah piala Asia 2007. Ketika itu stadion utama Gelora Bung Karno sesak karena terisi penuh oleh seluruh masyarakat Indonesia yang ingin mendukung tim nasional Indonesia. Mereka bersatu bersama mengabaikan status social, budaya dan latar belakang masing masing. Mereka bersama memakai pakaian seragam merah putih dengan logo garuda di dada sebelah kanan. Pada saat itulah banyak pengamat dan para negarawan yang mengatakan Indonesia kembali bersatu.
Sayangnya sampai saat ini belum ada prestasi yang membanggakan di bidang olahraga trutama di bidang sepak bola. Indonesia negara yang sangat besar (luasnya) saja kesulitan jika melawan negara yang boleh di bilang seluas jawa timur seperti Singapura. Di bidang sepak bola Indonesia sudah terbilang jauh dan prestasinya pun menurun drastis jika di bandingkan dengan Indonesia di era tahun 70-an.
Oleh karena itu penulis ingin memberikan gagasan berupa penambahan unsur musik dalam dalam sepak bola untuk anak usia dini, karena pada usia inilah dapat di sandarkan harapan untuk kemajuan sepak bola Indonesia selanjutnya.


TUJUAN DAN MANFAAT
Eksperimen ini bertujuan untuk memanfaatkan music sebagai factor pendorong dan penambah motivasi belajar anak usia dini pada bidang cabang olahraga sepak bola.
Eksperimen ini di harapkan bermanfaat :
Pada penulis sehingga mengetahui pengaruh dan manfaat music dalam mendorong motivasi belajar anak utuk lebih menggemari sepak bola.
Pada club atau sekolah sepak bola anak usia dini untuk menggunakan tehnik ini untuk mendorong motivasi belajar anak utuk lebih menggemari sepak bola.
Pada bangsa dan tim Nasional Indonesia untuk mempermudah pembibitan serta pencarian bakat untuk penghuni tim Nasional di masa mendatang.


GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Indonesia adalah negara yang sangat besar dan luas. Tanah surga adalah julukan Indonesia karena hanya dengan kail dan jala dapat menghidupi masyarakatnya bahkan rotan kayu pun bisa jadi tanaman.
Dahulu Indonesia adalah negara yang di segani di bidang olahraga termasuk sepak bola. Indonesia juga sepat di juluki sebagai macan Asia pada kala itu karena permainan dan prestasi Indonesia yang cukup membanggakan. Indonesia juga mendapt julukan sebagai Brazilnya Asia karena memiliki talenta dan banyak individu yang berbakat yang lahir di tanah bumi pertiwi ini.
Indonesia adalah raja di Asia tenggara, praktis hanya Thailand saja yang mempu mengimbangi Indonesia di Asia tenggara. Pada ajang ASEAN GAME atau pun di ajang piala Tiger (kini menjadi AFF) pun Indonesia selalu menjadi yang terbaik.
Tetapi itu terjadi sektar 30 tahun yang lalu, sekarang Indonesia adalah tim sepak bola yang tak lebih hanya sebagai pelengkap belaka baik di ASEAN GAME atau AFF. Sejak tahun 2000-an prestasi sepak bola di Indonesia dapat di katakana menurun dengan sangat drastis.
Jika membicarakan tentang persepakbolaan nasional tentu saja saat ini menjadi anti klimaks. Prestasi tak kunjung di dapatkan tetapi masalah-masalah tetap terus menghadang, seperti kurang profesionalnya club peserta liga, skandal pengaturan wasit sampai sakandal pengaturan skor. Memang liga Indonesia yang sekarang bertajuk Indonesia Super Liga merupakan kekuatan persepak bolaan nasianal. Kompetisi yang baik badan liga yang telah di bentuk dan segala aspek perlengkapan sarana prasarana yang di tetapkan oleh Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) pun telah di terapkan di negara ini. tetapi itu masih belum cukup untuk mendongkrak prestasi persepak bolaan nasional. Kini Indonesia mulai merangkak ingin maju Indonesia mulai menrancang langkah strategis dengan membantu pembibitan sepak bola anak usia dini dengan merancang kompetisi liga pelajar baik utuk siswa SD, SMP sampai SMA.
Keberhasialan tim atau SSB tidak hanya di pengaruhi oleh tehnik, tendangan, atau sundulan saja. Hal itu memang merupakan tujuan dalam pembinaan sepak bola anak usia dini. Keberhasilan suatu SSB banyak di ukur oleh factor factor di atas seperti tehnik yang baik, tandangan yang keras dan pasing yang tepat. Namun hal itu tak akan di peroleh jika para pemain atau siswa tidak mengikuti latihan secara rutin.
Anak-anak adalah insan yang selalu ingin ceria. Keceriaan selalu ingin di ciptakan oleh mereka untuk menjadikan kegiatan mereka menjadi menyenangkan. Tidak terkecuali dalam olahraga terutama sepak bola. Kadang mereka selalu ingin bermain-main karena memang tugas anak-anak adalah banyak bermain.
Anak-anak juga terkadang timbul rasa malas ketika mereka kehilangan mood atau karena menemukan permainan yang lebih mengasikaan dari pada bermain sepa bola. Ini adalah tugas pelatih dan Pembina sepak bola untuk membentuk program latihan yang tepat dan tidak membosankan bagi para pemain anak-anak. Sehingga mereka tetap bisa maksimal dalam bermain dan berlatih sepakbola.

Solusi Yang Pernah di Tawarkan
Indonesia kini mulai membenahi segala lini untuk meningkatkan prestasi olahraganya. Mulai dari pembibitan usia dini sampai langkah ekstrim yang di tempuh yaitu Naturalisasi pemain. Seperti ingin mengikuti sukses Singapura yang menaturalisasi beberapa pemain yang lahir dan besar di negara lain. Indonesia pun kini mencoba keberuntungannya engan cara instan dengan menaturalisasi beberapa penain yang memiliki darah Indonesia.
Langkah ini sebenarnya di tentang oleh beberapa fihak, karena dewasa ini para pemain keturunan belum mampu menunjukkan perfaorma yang meyakinkan dan mampu mendongkrak permainan Timnas. Langkah ini juga di rasa kurang mendidik karena timnas mengambil jalan pintas dengan mengambil pemain yang sudah jadi bukan memdidiknya dari awal. Langkah ini juga sering mematahkan semangat pemain local Nasional, karena sangat jelas perhatian pelatih lebih tertuju pada pemain naturalisasi tersebut.
Langkah berikutnya yang di ambil oleh Indonesia adalah membentuk badan liga professional yang mewajibkan setiap tim yang mengikuti Indonesia Super Liga harus berubah menjadi club professional dan mampu membiayai operasionalnya sendiri tanpa bergantung kembali pada APBD daerahnya masing-masing. Hal ini di tanggapi dengan baik oleh para pesepak bola karena langkah ini di nilai cukup strategis untuk memandirikan setiap club sepak bola di Indonesia.
Langkah yang tidak kalah hebat adalah pembentukan liga remaja dan liga pelajar untuk para pelajar baik tingkat SD, SMP, SMA. Langkah ini bisa di bilang langkah yang brilian di kancah pembinaan sepak bola di Indonesia. Setiap sekolah negri atau lembaga pendidikan swasta semua antusias menyambut datangnya hal baik ini. mereka berupaya semaksimal mungkin untuk membimbing, mendukung dan membantu agar program pemerintah ini bisa brrjalan sesuai harapan.

GAGASAN YANG DIAJUKAN
Music adalah komponen yang sudah di kenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan suku yang paling primitive pun sudah menggunakan dan mengenal music yang biasanya di gunakan sebagai pelengkap dalam acara upacara adat. Music berupa bunyi-bunyian pun memiliki arti tersendiri bagi setiap individu yang tentunya berbeda yang satu dengan yang lainnya. Music memiliki arti yang bisa menimbulkan sesuatu yang dahsyat yang mampu lebih menghidupkan dan mengindahkan dunia.
Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu.

Mengacu pada perkembangan kognitif dari Piaget (1969) dalam teori belajar yang didasari oleh perkembangan motorik, maka salah satu yang penting yang perlu distimulasi adalah keterampilan bergerak. Melalui keterampilan motorik anak mengenal dunianya secara konkrit. Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang (spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran anak akan tempo dapat bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis, ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif dan sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak.

Gallahue, (1998) mengatakan, kemampuan-kemampuan seperti ini makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. Rithme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah.

Hasil penelitian Herry Chunagi (1996) Siegel (1999), yang didasarkan atas teori neuron (sel kondiktor pada sistem saraf), menjelaskan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik, rangsangan yang berupa gerakan, elusan, suara mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak. Semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin kompleks jalinan antarneuron itu. Itulah sebenarnya dasar adanya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik, dan emosi pada anak.

Selain itu juga, Gordon Shaw (1996) mengatakan kecakapan dalam bidang yakni matematika, logika, bahasa, musik dan emosi bisa dilatih sejak kanak-kanak melalui musik. Dengan melakukan penelitian membagi 2 kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen melalui pendidikan musik sehingga sirkuit pengatur kemampuan matematika menguat.

Musik berhasil merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995) dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka dalam matematika.

Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS Solo, melakukan penelitian (1981) tentang kontribusi musik yaitu menstimulasi otak, mengatakan bawha pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.

Implementasi dari penelitian tersebut, pendidikan kesenian sewaktu di SD mempengaruhi keberhasilan studi pada pendidikan berikutnya yaitu di SMP, dan begitu juga dengan pendidikan kesenian di SMP kan mempengaruhi keberhasilan studi pada masa di SMA. Dan kesenian di SMA, mau tidak mau menjadii factor penentu dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik.

Bagaimana dengan Olahraga, terutama sepak Bola?
PKM ini bertujuan untuk menggagas suatu gagasan yang memasukkan unsure music dalam latiha sepak bola anak usia dini.

Mungkin music tidak akan bisa mendongkrak secara langsung prestasi sepak bola anak-anak yang ikut di dalamya, tetapi hal ini membantu dan menyambung benang merah untuk lebih menggairahkan sepak bola pada anak usia dini.
Yang dimaksudkan penulis dalam PKM ini adalah sesuai dengan judul yang di buat yaitu “Memanfaatkan Musik Asik untuk Mengasikkan Sepak Bola Anak Usia Dini” adalah memesukan nuansa music yang Asik untuk lebih menyemangati dan menceriakan permainan sepak bola sehingga mampu menumbuhkan rasa ingin terus berlatih bagi anak-anak.

Seperti yang di bahas di halaman awal, anak-anak memiliki karakter yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka adalah mahluk yang jujur, bila mereka senang mereka akan tetap merasa gembira sebaliknya jika mereka merasa tidak senang dengan sesuatu mereka pasti akan menolaknya dengan caranya sendiri. Ini adalah masalah yang sering di hadapi oleh semua pelatih olahraga pemula. Begitu juga dalam sepak bola, ketidak hadiran pemain di lapangan, kurang semangatnya anak dalam berlatih dan kurang disiplinnya pemain tersebut sebenarnya merupakan sinyal protes dari anak-anak karena mungkin mereka merasa jenuh terhadap gaya dan porsi latihan yang di berikan.

Lalu bagaimana persepakbolaan Indonesia bisa cepat berkembang jika pemain mudanya sering tidak hadir, kurang semangat dan tidak disiplin? Gagasan ini di harapkan mampu meminimalisir kejadian tersebut dengan mencegah kebosanan dengan menggunakan music sebagai perantaranya.

Penulis ingin mengenalkan gaya latihan yang bisa di bilang lain dari yang biasanya. Jadi dalam hal ini penulis megagas suatu terobosan pada club untuk member efek sound pada saat latihan. Misalkan ketika anak-anak datang ke lapangan lalu di sambut dengan music seperti yel-yel club sepak bola di daerahnya. Seperti di kota Malang sebaiknya di perdengarkan lagu AREMA Indonesia. Tentu saja anak-anak yang mempunyai imajenasi yang sangat tinggi akan menbayangkan bahwa dirinya seperti pemain favoritnya di AREMA. Hal ini memanfaatkan music yang asik dan imajenasi anak-anak itu sendiri.

Lagi ketika pemain melakukan latihan bisa saja pelatih membuat pola latihan dengan memasikkan music di dalamnya. Misalkan pemain diperkenankan menggiring bola secara bebas di daerah manapun, tetapi ketika pelatih memainkan music di tengah-tengah waktu pemain menggiring bola pemain di wajibkan melakukan gerkan joget tapi tetap dalam penguasaan bola. Bisa kita bayangkan akan banyak sekali gerakan baru yang bisa di ciptakan anak-anak tersebut secara spontan dan tentunya berbeda antara anak satu dan lainnya. Kreatifitas bisa bermain di sini, anak kita biarkan bebas bergerak sesuai alunan music yang di putar. Kehebatan music untuk merangsang kreatifitas dapat kita temukan dalam pola ini.

Ketika latihan berahirpun music tetap bisa berperan untuk merilekskan para pemain yang merasa tegang setelah berlatih. Anak-anak di baringkan di atas tumput dan di tempat yang teduh lalu pelatih bisa memutar music yang santai autuk membuat rileks. Tentu saja otak anak-anak akan terangsang oleh alunan lagu yang santai itu, sehingga melancarkan peredaran darah dan mampu melemaskan otot-otot yang sempat tegang gara-gara latihan. Kembali, music dapat merangsang ke otak untuk menyantaikan diri sehingga suhu tubuh dapat turun dan menjadi normal.

Itu adalah beberapa contoh gagasan cara latihan dengan memasukkan unsure musik di dalamnya. Latihan yang simple mamun mampu menghasilkan variasi yang lebih mengasikkan latihan sepak bola bagi anak-anak.

KESIMPULAN

Sepak bola adalah olah raga yang sangat populer di Indonesia tetapi sangat minim prestasi di negeri ini. Sepak bola olahraga yang di gemari laki-laki maupun perempuan, tua muda bahkan juga anak-anak pun tidak dapat berkembang di Indonesia.

Pemerintah dan PSSI pun berinisiatif dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut. Proses pembinaan, profesionalitas bahkan naturalisasi pun di lakukan untuk mengupayakan prestasi yang lebih baik untuk Indonesia di kancah Internasional.

Langkah pembinaan di nilai adalah langkah yang Brilian yang di ambil oleh pemerintah, karena langkah ini sangat baik karena melalui proses yang baik yaitu pembinaan. Sejak dini anak di kenalkan untuk bermain sepak bola dan di harapkan bisa menyukai permainan sepak bola dan pada ahirnya mampu menyumbangkan tenaganya untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Pada proses pembinaan yang di bina adalah anak-anak. Anak-anak merupakan manusia muda yang kadang masih sulit di control emosinya dan suka bermain. Karena anak-anak suka bermain maka hendaknya di coba cara-cara yang inofativ sehingga anak-anak tersebut lebih suka dan menyukai kegiatan dalam program latihan tersebut.

Salah satu cara yang bisa di berikan adalah model latihan dengan di iringi oleh music. Music bisa di berikan sebelum latihan, saat latihan dan ahir latihan. Kegunaan music dalam hal ini adalah di upayakan menjadi daya tarik yang berbeda namun mengasikkan sehingga anak-anak lebih bersenmangat dan lebih berminat utuk berlatih.

Latihan ini tidak secara langsung memberikan dampak pada prestasi tim nasional Indonesia, tetapi ini adalah proyek jangka panjang yang teentunya bisa di nikmati dengan indah ketika sudah di jalankan dengan baik dan sesuai. Logikanya, anak-anak adalah penerus dan harapan kita di masa depan. Namun apakah mereka pantas di jadikan harapan ketika pada saat usia seperti ini (anak-anak) mereka sudah merasa jenuh dan bosan terhadap latihan sepak bola? Gagasan akan menjadi alat untuk meminimalisir hal hal tersebut, karena berlatih dengan music mampu memberikan dampak yang positif pada anak dan mampu menyentuh beberapa aspek penting seperti imajenasi dan kreatifitas. Intinya tidak akan mungkin bangunan akan tetap kokoh berdiri jika fondasinya rapuh. Artinya anak-anak adalah fondasi yang akan tumbuh dan di harapkan mampu menggantikan serta berbuat lebih baik lagi dari pada yang sekarang. Gagasan ini akan membantu anak lebih kreatif, lebih imajenatif dan yang pasti mereka tidak akan merassakan kebosanan dalam berlatih sepak bola.