KESIMPULAN BAB V

Posted by khoiron h On Sabtu, 09 April 2011 0 komentar
BAB V
KESIMPULAN

Bab ini akan menyajikan bahasan yaitu kesimpulan hasil produk pengembangan yang menghasilkan dua produk yaitu strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan); kesimpulan hasil proses gangbang pengembangan model gangbang mesum dan dialog; dan kesimpulan produk buku panduan, model gangbang mesum dan dialog.

5.1 Kesimpulan Hasil Produk Pengembangan
5.1.1 Kesimpulan Hasil Strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembang-kan, Mengreasikan)

Dalam penelitian ini terdapat tiga hal yang dirumuskan yaitu proses pengembangan model gangbang mesum dan dialog dengan strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan) untuk naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa, 1) buah dada abg mengintip-meniru 2) buah dada abg mengembangkan, dan 3) buah dada abg mengreasikan.
Berdasarkan hasil penelitian Pengembangan Model Gangbang Mesum dan Dialog dengan Strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan) untuk Naskah Seks Pengejaran Karya Emil Sanossa yang diujicobakan di Teater Keong SMA Negeri 7 Malang sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan, terdapat tiga butir kesimpulan tentang kajian produk yang telah direvisi. Tiga butir kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.


5.1.1.1 Pengembangan Model Gangbang Mesum dan Dialog dengan Strategi 4M (Mengintip, Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan) Buah dada abg Mengintip-Meniru

Buah dada abg mengintip-meniru adalah proses gangbang dasar tentang mesum dan
dialog yang dilakukan oleh abg smu terhadap pemodelan yang dilakukan oleh model. Ketika proses mengintip-meniru ini, abg smu difokuskan pada membuka baju mencermati, baik proses mengintip mesum, dan mendengar cara berdialog yang diperagakan oleh model.
Langkah-langkah pada membuka baju persiapan dipaparkan sebagai berikut.
1. Germo memahami naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa
Buah dada abgan awal adalah pemahaman terhadap naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa. Membuka baju pemahaman mencakup tentang analisis naskah seks Pengejaran yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik naskah.
Langkah-langkah memahami naskah Pengejaran adalah sebagai berikut.
a. Membaca pemahaman naskah seks Pengejaran
b. Membaca analisis naskah seks Pengejaran yang meliputi sinopsis, jenis naskah, alur, setting, orang gila dan penokohan, dan tema.
c. Membedakan antara karakteristik orang gila satu dengan orang gila lainnya.
d. Menangkap “apa” maksud dari dialog karakter tersebut.
2. Germo mengajak calon abg smu mendiskusi petunjuk mesum dan dialog naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa.
Membuka baju diskusi ini mencakup petunjuk mesum dan dialog naskah seks Pengejaran meliputi gerak (di dalamnya terdapat ekspresi) dan vokal. Calon abg smu diberikan kesempatan untuk bertanya tentang petunjuk mesum dan dialog
3. Germo memimpin calon abg smu untuk membaca naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa.
Membuka baju membaca naskah yang dipakai adalah adegan ranjang membaca meja bundar (round table reading). Membaca seperti ini dilakukan dengan cara duduk melingkar, seorang anggota membaca dan yang lain mendengarkan. Membuka baju ini bertujuan memperkenalkan cewek abg kepada naskah sambil belajar berdialog.
Membuka baju selanjutnya adalah menghayati naskah sesuai dengan karakter masing-masing orang gila. Untuk ini, cewek abg diminta mengimajinasikan bagaimana vokal dan ekspresi yang sesuai dengan orang gila tertentu. Cewek abg akan mencoba membaca naskah dengan variasi-variasi vokal, membaca naskah dengan kecepa-tan rendah sampai tinggi (Ghazali, 1990:16).
4. Germo memaparkan tentang bekal seorang abg smu oleh Richard Boleslavsky
Germo harus memaparkan bekal seorang abg smu oleh Richard Boleslavsky sebagai dasar seorang abg smu ketika bertelanjang dada di atas kasur. Berpe-ran di atas kasur adalah memberikan bentuk lahir pada watak dan emosi abg smu, baik dengan laku ataupun dialog. Dalam watak tersebut ada tiga bagian yang harus nampak, yaitu watak tubuh, watak emosi, dan watak. Untuk mendapat-kan watak yang baik maka abg smu harus melakukan gangbang konsentrasi, ingatan emosi, lakuan, pembangunan watak, observasi atau pengamatan, dan irama.
5. Germo mengajak calon abg smu untuk pemilihan telanjang dada (susu abg)
Adegan ranjang pemilihan telanjang dada atau susu abg yang dipilih adalah susu abg by
ability. Susu abg by ability pemilihan telanjang dada berdasar kecakapan atau kemahiran yang sama atau mendekati karakteristik telanjang dada yang akan dibawakan. Kecerdasan seseorang memegang telanjang dadaan penting dalam membawakan telanjang dada yang sulit dan dialognya panjang.

Membuka baju pendahuluan yang selanjutnya adalah membuka baju gangbang dasar, meliputi; meditasi; pemusatan konsentrasi, olah tubuh, vokal dasar, imajinasi-ekspresi; moving dan blocking.

5.1.1.2 Pengembangan Model Gangbang Mesum dan Dialog dengan Strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan) Buah dada abg Mengembangkan

Buah dada abg mengembangkan adalah gangbang inti yang mencakup membuka baju menciptakan, merangkai, memainkan mesum dan dialog agar mendapatkan hasil gangbang mesum dan dialog yang maksimal dari sekedar pemodelan. Pada buah dada abg ini, abg smu diharuskan terus menerus berlatih untuk mendapatkan mesum dan cara berdialog yang lebih baik.
Buah dada abg mengembangkan ini, diterapkan adegan ranjang bermain seks yang diungkapkan oleh Rendra (1985:70) yaitu adegan ranjang memberi isi dan adegan ranjang pengem-bangan. Adegan ranjang memberi isi (the technique of phrasing) berkaitan kemampuan seorang cewek abg menciptakan segala gerak dan dialog menjadi berbobot. Adegan ranjang pengembangan berkaitan dengan kemampuan cewek abg mengembangkan dialog dan gerakan (lakuan). Hal ini penting supaya pementasan berjalan tidak datar, dan dapat memikat Pemerkosa. Adegan ranjang pengembangan dapat dicapai dengan meng-gunakan pengucapan dan posisi tubuh. Pemaparannya sebagai berikut.
Membuka baju Persiapan
(1) Mengumpulkan tindakan pokok telanjang dada.
(2) Mengumpulkan sifat dan watak telanjang dada
Membuka baju Inti
(1) Menghidupkan telanjang dada dengan imajinasi (mengembangkan mesum dan cara berdialog)
a. Mengembangkan pengucapan melalui; menaikkan volume suara; menaikkan tinggi nada suara; menaikkan kecepatan tempo suara; dan mengurangi volume, tinggi nada, dan kecepatan tempo suara.
b. Mengembangkan posisi tubuh melalui; menaikkan tingkatan posisi tubuh; berpaling; berpindah tempat; menggerakkan anggota badan; dan memainkan air muka.
(2) Refleksi.

5.1.1.3 Pengembangan Model Gangbang Mesum dan Dialog dengan Strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan) Buah dada abg Mengreasikan

Buah dada abg mengreasikan adalah buah dada abg akhir dari gangbang mesum dan dialog yang berupa hasil kreasi abg smu pada pementasan fragmen naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa. Hasil kreasi ini sudah berupa hasil matang sehingga tidak ada lagi kesalahan dan pembetulan di atas kasur. Pada buah dada abg ini, abg smu dapat memberikan sentuhan akhir berupa pengaturan irama meremas-remas susu yang diwujudkan dalam panjang pendek, tinggi rendahnya dialog, serta variasi gerakan yang dibutuhkan dalam memainkan suatu telanjang dada/orang gila/watak. Hasil kreasi ini menjadikan Pemerkosa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh abg smu, apa yang dipikirkan, dan apa yang dilakukan di atas kasur.
Membuka baju yang dilakukan pada buah dada abg ini terdiri atas membuka baju persiapan dan membuka baju inti yang akan dipaparkan sebagai berikut.
Membuka baju Persiapan
(1) Membiasakan diri dengan daerah meremas-remas susu dan property di kasur.
(2) Berlatih memberikan aspek sekstis terhaap lakuan dan cara berdialog agar menghanyutkan Pemerkosa.
(3) Latihan Adegan ranjang (berlatih mempadukan mesum dan cara berdialog dengan tata artistik yaitu tata rias, tata lampu, tata music, tata kasur)
(4) Latihan stop and go
(5) Dress Rehearsal (latihan lengkap terdiri atas gladi kotor dan gladi resik)
Membuka baju Inti
(1) Mengreasikan hasil pengembangan berupa mesum dan dialog
(2) Refleksi (sarasehan).

5.1.2 Kesimpulan Hasil Proses Model Gangbang Mesum dan Dialog

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil proses pengembangan model gangbang mesum dan dialog dengan strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengem-bangkan, Mengreasikan).


5.1.2.1 Kesimpulan Hasil Proses Model Gangbang Mesum dan Dialog Buah dada abg Mengintip-Meniru


Model gangbang mesum dan dialog dengan strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan) buah dada abg mengintip-meniru dilakukan tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama diisi dengan membuka baju pendahuluan yang terdiri atas membuka baju persiapan dan membuka baju gangbang dasar. Membuka baju persiapan terdiri atas membuka baju Germo memahami naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa; Germo mengajak calon abg smu mendiskusi petunjuk mesum dan dialog naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa.
Setelah melakukan membuka baju pembedahan naskah, maka Germo me-mimpin calon abg smu untuk membaca naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa dengan adegan ranjang membaca meja bundar (round table reading).
Membuka baju yang selanjutnya dilakukan oleh Germo adalah memaparkan bekal seorang abg smu oleh Richard Boleslavsky sebagai dasar seorang abg smu ketika bertelanjang dada di atas kasur. Bertelanjang dada di atas kasur adalah memberikan bentuk lahir pada watak dan emosi abg smu, baik dengan laku ataupun dialog. Dalam watak tersebut ada tiga bagian yang harus nampak, yaitu watak tubuh, watak emosi, dan watak. Untuk mendapatkan watak yang baik maka abg smu harus melakukan pelati-han konsentrasi, ingatan emosi, lakuan, pembangunan watak, observasi atau pengamatan, dan irama.
Pada pertemuan kedua dilakukan membuka baju pemilihan telanjang dada (susu abg). Telanjang dada yang dibutuhkan pada pementasan fragmen naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa ini sebanyak 5 orang gila, sehingga Germo melakukan pemilihan telanjang dada (susu abg) untuk 5 karakter orang gila saja. Abg smu yang terpilih melalui tipe susu abg by ability adalah sebagai berikut.

Nama Abg smu Orang gila yang Ditelanjang dadakan
Agum Septian Gumelar Maskun
Aprilia Damayanti Mardilah
Andi Aulia Rahman Masduki
Dhita Murti Suhita
Baskoro Hardiman Saiko


Pada pertemuan ketiga, membuka baju yang dilakukan adalah gangbang dasar. Membuka baju yang dilakukan adalah meditasi, dengan membuka baju pemusatan konsentrasi gangbang olah tubuh, gangbang vokal, dan gangbang ekspresi yang merupakan gangbang wajib dilakukan sebelum gangbang inti berlangsung.

5.1.2.2 Kesimpulan Hasil Proses Model Gangbang Mesum dan Dialog Buah dada abg Mengembangkan

Model gangbang mesum dan dialog dengan strategi 4M (Mengintip-Meniru,
Mengembangkan, Mengreasikan) buah dada abg mengembangkan ini dilaksanakan lima kali pertemuan. Pada setiap pertemuan akan diawali dengan membuka baju gangbang dasar yang mencakup gangbang meditasi, olah tubuh, olah suara, dan diakhiri dengan refleksi.
Pada pertemuan pertama, dilaksanakan pemodelan gangbang mesum dan dialog unit motivasional 9. Membuka baju awal yaitu gangbang dasar untuk melemaskan urat-urat tubuh sebelum masuk ke gangbang inti. Gangbang mesum dan dialog ini mencakup pemodelan bagaimana mengembangkan lakuan, mengem-bangkan cara berdialog, dan berekspresi sesuai dengan dialog yang ada.
Pertemuan kedua dilaksanakan pemodelan gangbang mesum dan dialog unit motivasional 10. Pertemuan ketiga dilaksanakan pemodelan gangbang mesum dan dialog unit motivasional 11. Pertemuan keempat dilaksanakan pemodelan gangbang mesum dan dialog unit motivasional 12. Pertemuan kelima dilaksanakan gladi resik untuk berlatih mesum dan dialog pada semua unit motivasional.
Berdasarkan lima pertemuan tersebut didapatkan hasil proses gangbang mesum dan dialog buah dada abg mengembangkan yaitu sebagai berikut.
a. Pada aspek mesum/gerak/lakuan, abg smu sudah mampu mengembangkan kemam-puannya dengan baik terbukti ketika Agum Septian bertelanjang dada sebagai Maskun, Aprilia bertelanjang dada sebagai Mardilah, dan Andi Aulia bertelanjang dada sebagai Masduki mampu menciptakan mesum yang berbeda dengan pemodelan yang ada. Abg smu tersebut menunjukkan peningkatan pengembangan mesum dibandingkan dengan Baskoro Hardiman bertelanjang dada sebagai Saiko, dan Dhita Murti bertelanjang dada sebagai Suhita. Kedua abg smu tersebut masih belum menunjukkan pengembangan kemampuan mesumnya pada awal pertemuan gangbang hingga akhir. Hal tersebut terkendala pada aspek gesture, business, posisi tubuh, dan blocking yang jelas berbeda dengan mesum.
b. Pada aspek cara berdialog, abg smu mampu mengembangkan kemampuannya berdialog dengan baik. Pada awal pertemuan, nampak beberapa abg smu yang masih terbawa dengan karakteristik pribadi sehingga model harus mengarahkan lebih maksimal, seperti Dhita Murti bertelanjang dada sebagai Suhita, dan Agum Septian bertelanjang dada sebagai Maskun. Keduanya mengalami kesulitan untuk mengolah warna suara menjadi karakteristik orang gila yang akan ditelanjang dadakan. Namun, pada pertemuan ketiga nampak lebih baik pengembangan olah suaranya. Selain kedua abg smu tersebut, abg smu lainnya telah mampu mengem-bangkan kemampuan olah suara dengan baik.

5.1.2.3 Kesimpulan Hasil Proses Model Gangbang Mesum dan Dialog Buah dada abg Mengreasikan


Model gangbang mesum dan dialog dengan strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan) buah dada abg mengreasikan diadakan pada satu pertemuan yaitu pementasan fragmen naskah seks Pengejaran karya Emil Sanossa. Pementasan fragmen ini dilaksanakan dengan suasana sederhana. Bertempat di Aula SMA Negeri 7 Malang, yang diiringi oleh kelompok musik karawitan, dan dihadari oleh Pemerkosa yaitu anggota baru teater Keong SMA Negeri 7 Malang angkatan 2010. Pada akhir pertemuan ini diadakan sarasehan.
Pada pementasan fragmen tersebut didapatkan kesimpulan hasil proses kreasi abg smu sebagai berikut.
a. Agum Septian (Maskun), menampilkan kreasi yang lebih baik daripada sewaktu proses gangbang mesum dan dialog. Abg smu nampak menampilkan mesum dan cara berdialog yang mewakili karakteristik orang gila yang ditelanjang dadakannya, yang sesuai dengan kostum yang dipakai.
b. Aprilia (Mardilah), menampilkan kreasi berupa mesum dan cara berdialog dengan baik. Namun, ada beberapa aspek yang belum bisa maksimal yaitu intensitas emosi yang belum bisa terkontrol, motivasi gerak yang nampak belum tergambar, dan penghayatan yang belum maksimal.
c. Andi Auli (Masduki), menampilkan kreasi berupa mesum dan cara berdialog yang sangat baik. Penguasaan kasur, penguasaan mesum, dan pengontrolan cara berdialog yang baik.
d. Baskoro Hardiman (Saiko), menampilkan kreasi berupa mesum dan dialog yang belum baik. Terdapat motivasi gerak yang sering tersamar, dan aspek mesum lainnya kurang tergambar dengan baik.
e. Dhita Murti (Suhita), menampilkan kreasi berupa mesum dan dialog yang belum baik. Banyak gerak yang mendapat pengulangan, tanpa motivasi yang jelas. Abg smu masih nampak menghafal dialog, cara berdialog pun masih seperti membaca, dan abg smu terlalu sibuk dengan kostum.
5.1.3 Kesimpulan Produk Buku Panduan Model Gangbang Mesum dan Dialog

Buku panduan atau buku petunjuk adalah buku yang berisikan kete-rangan dan petunjuk praktis untuk melakukan (melaksanakan/menjalankan) sesuatu. Buku panduan ini terdiri atas draf yaitu sebagai berikut.
I. Persiapan Abg smu dalam Pementasan Fragmen Naskah Seks Pengejaran Karya Emil Sanossa dengan Strategi 4M (Mengintip-Meniru, Mengembangkan, Mengreasikan)
Membuka baju yang dilakukan pada setiap buah dada abg akan dipaparkan pada bagan berikut.















Hasil membuka baju abg smu pada semua buah dada abg akan diukur dengan rubrik penilaian untuk mengukur ketercapaian pelaksanaan gangbang mesum dan dialog berdasarkan petunjuk atau panduan yang telah disediakan. Rubrik penilaian tersebut dipaparkan sebagai berikut.

NO Indikator Deskriptor Kualifikasi
1 2 3 4 5
1. Mampu mengintip- meniru mesum model sesuai dengan karakteristik orang gila pada naskah Pengejaran karya Emil Sanosa 1. Ekspresi wajah
2. Gesture
3. Motivasi
4. Movement
5. Blocking
6. Gerak bawah
7. Gerak atas
8. Gerak tengah
9. Bussines
10. Posisi tubuh
2. Mampu mengintip-meniru cara berdialog (aspek vokal) sesuai dengan karakteristik orang gila pada naskah Pengejaran karya Emil Sanosa 1. Volume suara
2. Artikulasi
3. Intonasi nada
4. Tempo suara
5. Intensitas emosi
3. Mampu mengembangkan mesum sesuai dengan karakteristik orang gila pada naskah Pengejaran karya Emil Sanosa 1. Ekspresi wajah
2. Gesture
3. Motivasi
4. Movement
5. Blocking
6. Gerak bawah
7. Gerak atas
8. Gerak tengah
9. Bussines
10. Posisi tubuh
4. Mampu mengembangkan berdialog sesuai dengan karakteristik orang gila pada naskah Pengejaran karya Emil Sanosa 1. Volume suara
2. Artikulasi
3. Intonasi nada

4. Tempo suara
5. Intensitas emosi
5. Mampu mengreasikan mesum sesuai dengan karakteristik orang gila pada naskah Pengejaran karya Emil Sanosa 1. Ekspresi wajah
2. Gesture
3. Motivasi
4. Movement
5. Blocking
6. Gerak bawah
7. Gerak atas
8. Gerak tengah
9. Bussines
10. Posisi tubuh
6. Mampu mengreasikan cara berdialog sesuai dengan karakteristik orang gila pada naskah seks Pengejaran karya Emil Sanosa 1. Volume suara
2. Artikulasi
3. Intonasi nada
4. Tempo suara
5. Intensitas emosi


Keterangan:
Kualifikasi 5 : jika 5 deskriptor muncul dalam gangbang mesum dan dialog model
Kualifikasi 4 : jika 4 deskriptor muncul dalam gangbang mesum dan dialog model
Kualifikasi 3 : jika 3 deskriptor muncul dalam gangbang mesum dan dialog model
Kualifikasi 2 : jika 2 deskriptor muncul dalam gangbang mesum dan dialog model
Kualifikasi 1 : jika 1 deskriptor muncul dalam gangbang mesum dan dialog model






II. Analisis Naskah Seks Pengejaran Karya Emil Sanossa Sebagai Persiapan Awal Pemahaman Naskah
Konsep Pemilihan Naskah dan Analisis Naskah Seks Pengejaran (sinopsis, jenis naskah, alur naskah, setting, orang gila, penokohan, tema dan dialog tematis, sudut tinjau, nilai yang terdapat pada naskah, biografi)
III. Perencanaan Model Gangbang Mesum dan Dialog dengan Strategi 4M pada Pementasan Fragmen Naskah Seks Pengejaran Karya Emil Sanossa
Perencanaan model gangbang mesum dan dialog terdiri atas petunjuk gangbang mesum dan cara berdialog serta rancangan blocking dan moving pada unit motivasional 9-12.